Additional information
Weight | 300 g |
---|
Rp 65000
Januar Prayudha sengaja memberi kesan yang ‘menyebalkan’ tentang dirinya pada Arinda Novita. Hanya karena Arinda tak pernah mengingat dirinya setelah mereka pernah bertemu di Singapore Flyer tiga tahun yang lalu. Dalam berbagai kesempatan, dengan kejam Yudha sering mengkritik kinerja Arinda di kantor. Bahkan secara terang-terangan dia sengaja melimpahkan pekerjaan yang seharusnya dilakukan office girl pada gadis itu.
Arinda melihat kedua mata Yudha yang menyipit. “Kamu marah sama saya gara-gara tadi frappuccino-nya saya ambil?”
“Bapak nggak penting banget ya yang dibahas?” Arinda balik menyipitkan kedua matanya.
“Oke saya minta maaf, pulang sama saya ya.”
Arinda menoleh. “Saya bisa pulang sendiri Pak Yudha.”
“Saya tahu, tapi kamu bareng saya aja, we’re neighbors.”
“Tapi itu bukan alasan buat saya mau nerima tawaran Bapak, kan?”
“Jadi harus ada alasan apa biar kamu mau nerima tawaran saya?”
Arinda mengidikan bahunya.
“Kamu jadi pacar saya ya?” Yudha tersenyum manis, sukses membuat Arinda melongo shock lagi.
Arinda Novita, setelah megalami penghianatan hebat yang dilakukan kekasih dan sahabatnya beberapa tahun yang lalu, dirinya menjadi sangat berhati-hati dalam memilih pasangan karena tidak ingin rasa sakitnya terulang. Arinda jadi sulit mempercayai laki-laki yang mendekati dirinya. Sampai suatu hari, tiba-tiba bosnya yang sangat ‘menyebalkan’ mengajaknya untuk berpacaran dengan alasan yang sangat tidak masuk akal.
Weight | 300 g |
---|
No account yet?
Create an Account
Reviews
There are no reviews yet.