PELANGI ASA KAWINDRA

Penulis:

Mashudi

Ilustrasi sampul:

Nadira Andalibtha

Penyunting:

Lilik Nur Kholidah, S. Pd.

Tata Letak:

Rumah Embrio Publisher

Cetakan 1, Desember 2022

ISBN: –

xvi + 109 hlm: 14,8 x 21 cm

Pelangi Asa Kawindra adalah sebuah kumpulan kisah perjalanan yang direduksi nama yang elok untuk sebuah karya antologi puisi. Nama ini  terdiri atas tiga kata yaitu /Pelangi/ dan /Asa/ dari Bahasa Indonesia dan /Kawindra/ dari bahasa Sansekerta. Secara harfiah rangkaian kata ini bermakna warna-warni harapan dari rajanya para pujangga. Penggabungan ketiga kata tersebut untuk penamaan buku antologi ini maksud dan harapan penulis adalah warna-warni tema/gagasan yang teraktualisasi dalam rangkaian puisi-puisi indah dalam buku ini mampu memberikan inspirasi, teladan, dan hiburan kepada para pembaca.

Dengan pendekatan dan gaya baru dalam penulisan puisi, antologi ini hadir memberikan warna unik dan menambah khazanah perpuisian di Indonesia. Dengan label TELELET akronim dari tiga, empat, lima, enam, lima, empat, dan tiga yang menunjukkan jumlah baris tiap baitnya, genre puisi ini sangat menantang untuk digeluti. Pelangi Asa Kawindra adalah bukti kesolidan telelet untuk andil dalam dunia sastra.

Berbagai tata aturan yang harus dipatuhi dalam menghasilkan karya indah puisi telelet tidak dipandang sebagai ‘belenggu’ karya, tetapi lebih dimaknai sebagai sebuah dekorasi baik dari sisi interior maupun eksterior bangunan puisi. Untuk lebih memudahkan pembaca mengapresiasi karya-karya dalam buku ini, penulis mengelompokkannya menjadi lima tema yaitu (1) Gandrung Telelet (2) Lara Karuna, (3) Asa Kawindra, (4) Satya Telelet, dan (5) Banyuwangi Rebound. Dekorasi indah yang dimaksud, bisa pembaca jumpai di semua puisi yang tersaji. Ada puisi yang konfigurasinya menyerupai guci antik Dinasti Ming dan ada pula puisi menggunakan diksi arkais yang sungguh sangat memikat. Isinya pun tidak sekadar curhat atau protes atas ketimpangan yang terjadi, tetapi juga ditawarkan solusi terbaik yang bisa dilakukan.

Di bagian akhir. pembaca bisa mengapresiasi puisi yang berkonten lokal Banyuwangi. Selain konfigurasinya yang khas, isinya pun sungguh bisa membawa kita pada kesadaran sosial emosional. Rasa bangga pada tanah kelahiran dan capaian keberhasilannya tertuang dalam Banyuwangi Rebound. Banyak lagi karya-karya lain yang unik dan penuh inspirasi dalam antologi ini. Jangan lewatkan selembar pun saat membaca buku ini, jika tidak ingin Anda kehilangan satu mementum kontemplasi dari penulis buku ini. Salam Literasi. TELELET JAYA!**