Senarai Kidung Kawindra

Penulis:
Sri Rahayuningsih, S.Pd.
Mashudi,
Endang Purwaningsih, S.Pd
Endang Mujiati, S.Pd., M. Pd
Ilustrasi Sampul
Welly Ha
Penyunting
Lilik Nur Kholidah, S.Pd.
Siti Romdiyah, M.Pd.I.
Tata Letak
Rumah Embrio Publisher

Cetakan 1
ISBN: 978-623-5504-61-2

Senarai Kidung Kawindra, sebuah nama elok untuk karya antologi puisi. Nama ini merupakan perpaduan dari kata Seranai yang berasal dari bahasa Indonesia, Kidung berasal dari bahasa Jawa, dan Kawindra dari bahasa Sansekerta. Secara harfiah ketiga kata ini bermakna daftar, nyanyian atau puisi, dan rajanya para pujangga. Penggabungan tiga kata untuk penamaan antologi ini merepresentasikan isi buku berupa daftar nyanyian atau puisi-puisi indah karya para pujangga yang mampu memberikan inspirasi, teladan, dan hiburan kepada para pembaca.

Mengikuti karakteristik khas penulisan puisi, antologi ini hadir memberikan warna unik dan menambah khazanah perpuisian Indonesia. Mengangkat label telelet, akronim dari tiga, empat, lima, enam, lima, empat, dan tiga menunjukkan jumlah baris tiap baitnya, genre puisi ini sangat menantang untuk digeluti. Senarai Kidung Kawindra adalah bukti kesolidan telelet untuk andil dalam dunia sastra.

Berbagai tata aturan yang harus dipatuhi dalam menghasilkan karya indah puisi telelet tidak dipandang sebagai ‘belenggu’ karya, tetapi lebih dimaknai sebagai sebuah dekorasi baik dari sisi interior maupun eksterior bangunan puisi. Liku-liku cinta yang berakhir merana, rindu yang membuncah, kecewa, cemburu semua menyatu dalam Parade Cinta Sang Pujangga, Kepedulian terhadap sesama dengan berbagai perniknya terajut dalam Menggerai Tirai Bahtera, dan untuk mengawal lajunya dunia pendidikan dengan derap langkah yang membara disajikan dalam Gelora Menyibak Cahaya. Dekorasi indah yang dimaksud, bisa pembaca jumpai pada puisi yang memiliki konfigurasi yang gemulai dan pilihan diksinya yang arkais sungguh sangat memikat. Isinya pun tidak sekadar curhat atau protes atas ketimpangan yang terjadi, tetapi juga ditawarkan solusi terbaik yang bisa dilakukan.

Selain konfigurasinya yang khas, isinya pun sungguh bisa membawa kita pada kesadaran sosial emosional yang sulit ditemukan di karya fiksi genre lain. Jangan lewatkan selembar pun saat membaca buku ini, jika tidak ingin Anda kehilangan satu momentum kontemplasi dari para penulis buku ini. Salam Literasi. Telelet Jaya!